Meluangkan Waktu Bersama Anak Setelah Bekerja

(Image From uprint.id)

Sudah menjadi tugas orang tua untuk memenuhi kebutuhan anak-anaknya, baik kebutuhan jasmani dan rohani. Orang tua yang bijaksana hendaknya mampu untuk membagi waktu antara pekerjaan dengan anak-anak. Meskipun mereka sedang dibebani oleh berbagai pekerjaan dan masalah dikantor. Namun sebagai orang tua tetap harus tetap memiliki komitment untuk memberikan perhatiannya pada anak-anak mereka. Apalagi jika yg bekerja tidak hanya bapak tetapi ibu juga bekerja diluar rumah. Ini akan menjadikan konflik tersendiri apabila ibu kurang dapat membagi waktu kepada anak-anaknya.

Sebagaimana manusia biasa orang tua juga memiliki keterbatasan secara fisik. Terutama bila beban pekerjaan yg dilakukan cukup berat. Hingga mereka harus memusatkan pikiran secara intens terhadap pekerjaan tersebut. Namun disisi lain anak-anak tetap harus mendapatkan kasih sayang dan perhatian. Rasa lelah dan permasalahan dikantor dapat mempengaruhi iklim dilingkungan rumah. Tidak jarang orang tua menjadi sensitif hingga marah saat tiba dirumah menemukan anak-anak sedang membutuhkan mereka. Orang tua yang kurang peka dengan kondisi tersebut dapat membuat hubungan dengan anak-anak menjadi renggang. Apabila anak-anak sudah merasa diabaikan dapat mengakibatkan anak-anak menjauh dari orang tuanya sendiri dan mulai mencari kedekatan dengan lingkungan diluar rumah.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua yang bekerja untuk tetap memiliki relasi emosi positif dengan anggota keluarga:
  1. Imajinasikan pohon masalah dipintu masuk kedalam rumah. Sebelum masuk kedalam pagar rumah, bayangkan tiap orang mempunyai pohon untuk meletakkan semua permasalahan yang ada dikantor. Hingga harapannya saat masuk kedalam rumah sudah siap untuk bertemu dengan anggota keluarga baik itu pasangan dan anak-anak tanpa dipengaruhi oleh masalah-masalah dikantor. (demikian pula dikantor harus punya pohon masalah agar begitu masuk kantor sudah meletakan masalah rumah didepan kantor).
  2. Awali masuk rumah dengan salam, senyum dan sapaan dengan kata-kata yang manis kepada pasangan juga anak-anak. Agar terbangun suasana yang nyaman dirumah,
  3. Segeralah bertemu dengan anak-anak dan katakan betapa mereka selalu dipikirkan walau orang tua sedang bekerja. Apabila anak-anak masih kecil beri pelukan dan katakan bahwa mereka selalu ingat pada mereka walaupun dikantor.
  4. Tanya bagaimana perasaan mereka seharian, bila anak yang sudah sekolah tanyakan perasaan selama disekolah, apa yang dikerjakannya. Jangan dibiasakan dapat nilai berapa hari ini karena itu akan membuat anak menjadi ragu-ragu bercerita apabila mendapat nilai buruk.
  5. Dengarkan cerita mereka tanpa diputus karena ingin ganti baju atau menerima telepon. Apabila anak melakukan kesalahan jangan buru-buru dihakimi tapi tanyakan dulu masalahnya.
  6. Apabila anak mengajak bermain tetapi kita merasa lelah temani dahulu tapi katakan dengan waktu tertentu karna orang tua butuh ganti baju, dll. Namun setelah itu lanjutkan kembali.
  7. Jika masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan maka sebaiknya beritahu anak secara baik baik. Minta waktu untuk menyelesaikan dulu setelah itu bermain. Namun harus ditepati jangan sampai anak memiliki pemikiran orang tuanya menghindar untuk bermain dan anak merasa ditolak.
  8. Mintalah bantuan dari pasangan apabila kondisi benar-benar melelahkan.
  9. Sebaiknya saat bermain dengan anak setelah pulang kerja tidak diganggu oleh handphone.
  10. Jangan menampakan wajah lelah atau kata-kata yang membuat anak merasa bahwa dirinya tidak diperhatikan.

Menciptakan suasana yang menyenangkan dalam rumah tidaklah sulit selama kita mau mencoba dan tidak menyerah. Terlepas dari status sosial dan tingkat intelektualnya. Karena pada dasarnya tiap manusia tiap orang tua mempunyai kemampuan untuk menciptakan kedamaian dilingkungan rumahnya sendiri.



Oleh: Patria Rahmawaty, S.Psi., MMPd, Psikolog

Tags :
Biro Psikologi Balikpapan
Jasa Konsultasi Psikologi Balikpapan
Jasa Konsultasi
Biro Psikologi Balikpapan


Biro Belvalina Balikpapan