Semakin banyaknya barang kebutuhan pokok yang
mengalami kenaikan memberikan dampak bagi kehidupan social maupun pekonomian
masyarakat terutama bagi kehidupan dalam keluarga. Sementara penghasilan yang
didapatkan kurang mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang ada, Bahkan dapat mengakibatkan
pengeluaran yang melebihi pendapatan. Terlebih lagi kebutuhan pokok yang
semakin menjulang sementara pendapatannya tidak mengalami peningkatan. Dari
kondisi ini menimbulkan banyak permasalahan yang muncul. Karena setiap anggota
keluarga mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda. Akan semakin menjadi konflik
apabila kebutuhan setiap orang yang tinggi namun pemasukan yang diperoleh hanya
cukup untuk kebutuhan utama sementara didalam anggota keluarga tersebut terdiri
dari beberapa orang. Bahkan tidak jarang mereka harus meminjam uang dari orang
lain atau tempat lain dengan menggunakan
jaminan untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Dalam keluarga perlu untuk memberikan
pemahaman kepada anggotanya tentang keadaan dimana melonjaknya harga dari barang-barang
kebutuhan. Hingga mereka mampu mengendalikan keinginan untuk memiliki suatu
barang. Terlebih lagi bila selalu mengikuti perkembangan mode pakaian, makanan,
liburan setiap saat, elektronik seperti gadget terbaru, perabotan rumah bahkan
gaya hidup yang tinggi. Kondisi ini akan menjebak mereka kedalam pola hidup
boros. Gaya hidup di kota besar dimana pergaulan dengan banyak orang dari
berbagai macam status social menyebabkan diri kita selalu ingin mengikuti
perkembangan dengan alasan sebagai prestise
semata. Ini dapat terlihat dari tingginya pengujung mall (pusat perbelanjaan )
pada hari libur. Fenomena ini menggambarkan tingkat konsumtif yang cukup tinggi
dari masyarakat.
Saat ini sering pula kita lihat anak kecil
menggunakan gadget terbaru, barang-barang dengan brand ternama, mulai dari tas
sekolah, baju dan sepatu bahkan saat mereka mengisi liburan. Mereka yang seakan
menjadi kurang peduli terhadap keadaan disekitar dirinya dengan catatan
kebutuhanya terpenuhi sementara itu mereka tidak memahami bahwa untuk
mendapatkan kebutuhan mereka berasal dari hasil jerih payah orang tua. Apabila keadaan tersebut tidak dikendalikan
pola hidup boros maka akan memberikan dampak negatif bagi perkembangan
psikologis mereka sendiri maupun keluarga. Dimana anak menjadi kurang
menghargai jerih payah orangtua, menggampangkan untuk mendapatkan sesuatu,
kurang dapat mengendalikan diri terhadap keinginan pribadi, hingga mereka
secara emosional menjadi labil bahkan yang paling buruk dapat melakukan
tindakan kriminalitas remaja seperti mencuri uang orang tua bahkan orang lain hanya
untuk memenuhi keinginanya, berbohong untuk mendapatkan barang yang diinginkan
serta melakukan perbuatan kurang sesuai dengan norma masyarakat seperti
melakukan transaksi seksual untuk mendapatkan barang impianya. Kondisi ini akan
mengarah pada kemerosotan mental dikalangan remaja.
Oleh karena ini ada baiknya dalam keluarga
mengajarkan pentingnya kecerdasan
financial pada anggotanya terutama anak-anak sejak diri. Kecerdasan
Finansial adalah suatu kemampuan untuk mengatur dan mengendalikan diri terhadap
keuangan seseorang. Tujuannya mengajarkan hal itu untuk membantu anak-anak
sedini mungkin dalam mengendalikan diri dalam penggunaan uang yang pada
akhirnya membantu mereka dalam mengatur keuangan dan pengeluarannya hingga
memberikan keuntungan dalam mengelola keuangan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mengendalikan
pola hidup boros, diantaranya:
- Mengenalkan
nilai mata uang pada anak dan fungsinya agar mereka mampu menghargai nilai mata
uang.
- Mengajarkan
pada anak untuk menabung baik menggunkan celengan dirumah ataupun membuka
rekening di bank agar dapat membeli barang-barang yang dibutuhkan.
- Mengatur
pengeluaran dari pendapatan yang mereka miliki misalnya uang saku yang
diperoleh tidak dihabiskan dalam sehari namun disisakan untuk ditabung.
- Membeli
barang sesuai dengan kebutuhan agar tidak mengeluarkan uang hanya untuk membeli
barang karena emosi sesaat.
- Ajarkan
anak untuk mendapatkan sesuatu tidak dengan cara mudah namun usaha terlebih
dahulu seperti mengumpulkan dari uang saku atau reward karena telah
berprestasi.
- Orang
tua sebagai figure model dari anak dapat memberikan contoh secara langsung
dengan bersikap hati-hati dalam mengeluarkan uang. Artinya cukup bijaksana
dalam membeli barang.
- Bangun
komunikasi antar anak dengan orang tua hingga bila mereka membutuhkan sesuatu
dapat mendiskusikannya tanpa harus melakukan tindakan yang melanggar aturan.
- Beri
kepercayaan pada anak untuk mengatur keuangannya namun tetap dalam pengawasan.
Tags :
Biro Psikologi Balikpapan
Jasa Konsultasi Psikologi Balikpapan
Jasa Konsultasi
Biro Psikologi Balikpapan
Biro Belvalina Balikpapan