Pentingnya Alat Permainan yang Sesuai Untuk Anak


(Image by tokomainanedukasianak.wordpress.com)

Masa kanak-kanak tidak bisa dilepaskan dengan bermain. Karena bermain merupakan bagian dari fase perkembangan mereka termasuk didalamnya untuk belajar bersosialisasi dengan lingkungannya. Hanya saja tinggal bagaimana caranya anak dapat bermain menggunakan alat yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan dirinya mengingat dengan bermain anak juga memperoleh pengetahuan. Saat ini banyak beredar dan ditemui beragam jenis permainan. Namun ternyata tidak semua memberikan pengaruh positif bagi perkembangan anak baik untuk perkembangan psikologisnya terutama pembentukan kognitif dan psikomotorik. 

Berbagai macam permainan yang ada terkadang membuat orang tua ingin memberikan semua kepada anak-anaknya. Karena setiap orang tua ingin memberikan permainan yang terbaik. Meskipun terbaik bukan berarti mahal harganya. Karena banyak pertimbangan untuk membelikan mainan terlebih lagi setiap hari muncul maenan yang beragam jenisnya. Hingga apabila ingin membeli pun sebaiknya harus selektif,. Saat ini marak pula jenis permainan anak-anak yang disewakan, mulai dari playstation, permainan seperti miniature peralatan masak lengkap anak-anak, alat permainan untuk bayi, mobil yang dapat dikendarai sendiri dengan menggunakan batrei dan lain-lain. Banyak pula yang menggunakan jasa peminjaman tersebut meskipun belum umum dimasyarakat. Ada banyak pertimbangan sebagian orangtua menyewa permainan tersebut diantaranya untuk menghemat pengeluaran, agar tidak terbuang percuma saat anak bosan dan penggunaan alat permainan yang singkat. 

Selain meminjam permainan melalui jasa penyewaan, orang tua juga mengajak putra putri mereka bermain dipusat perbelanjaan. Seperti mandi bola, mobil-mobilan electric, sepeda otoped bahkan video game. Semua sarana ini memudahkan anak untuk menikmati berbagai jenis permainan dalam satu sekaligus. Praktis merupakan salah satu alasan bagi orang tua untuk mengajak anak bermain di pusat perbelanjaan.

Bervariasinya jenis permainan yang ditawarkan di luar, ada baiknya orang tua selektif dalam memberikan mainan kepada anak-anaknya. Karena dari alat permainan yang digunakan memberikan dampak dan berperan dalam perkembangan kogitif mereka. Hingga sebaiknya orang tua memilih mainan yang sesuai dengan usia perkembangan anak-anaknya. 

Mengingat ada pula jenis permaianan yang merangsang timbulnya agresifitas bagi anak dan memicu kekerasan psikologis di diri anak. Orang tua harus pandai mengenali perkembangan anak-anaknya, seperti anak usia 0-18 sampai 24 bulan anak mulai membentuk sensori motoriknya dimana anak mengenal dunia luar dan mulai melatih gerakan reflek seperti menggoyangkan badan, menggenggam atau memukul hingga baiknya anak diberikan jenis mainan yang dapat dipegang dan mengeluarkan bunyi yang nantinya dapat membantu untuk melatih terbentuknya motorik kasar. Lalu usia 7 sampai 11 tahun anak mulai berpikir operasional konkrit, anak mulai membentuk kognitif baiknya anak diberikan permainan seperti puzzle dengan jumlah pecahan diatas 15 potongan, merakit benda seperti membuat mobil-mobilan, lego,scrable, membuat origami dan membuat benda dengan menggunakan malam (lilin) hingga dapat pula merangsang kreatifitasnya. Sedangkan untuk anak usia 11 tahun dimana mereka dalam stadium operasional formal pad  fase ini anak juga mulai mengutamakan interaksi social dengan teman sebayanya dan tertarik dengan imajinasi yang menggunakan gerakan fisik. 

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua apabila ingin memberikan mainan pada anak-anaknya, dantaranya :
1. Pilih mainan yang sesuai dengan usia anak. 
2. Beri batasan waktu antara bermain dan belajar maupun aktifitas lainny.
3. Berl permainan yang aman digunakan oleh anak mengingat banyak beredar alat             
    permainan yang mengandung bahan kimia tertentu.
4. Ajak anak bermain di lingkungan terbuka sebagai penyeimbaanng setelah sekian waktu 
    belajar, tujuannya tidak hanya untuk bermain tetapi melatih ketahanan fisik dan 
    kesehatan bagi anak serta melatih kemampuan sosianya.
5. Pilih permainan yang tidak ada unsure kesenangan tetapi ada factor pembelajaran juga.
6. Ajarkan anak untuk merawat mainan yang sudah dibeli.
7. Kenalkan pula jenis permainan seperti monopoli, ular tangga, dacon, dan berbagai 
    permainan masa lalu yang saat ini sudah banyak dilupakan. 
8. Batasi permainan seperti playstation, game online dan PSP yang dapat membuat anak 
    kurang berinteraksi atau kurang peduli  dengan lingkungan.
9. Luangkan waktu untuk bermain bersama anak tanpa di ganggu oleh pekerjaan lainnya.
10. Dampingi anak apabila mereka bermain di pusat perbelanjaan.


Oleh : Patria Rahmawaty, S.Psi., M.MPd., Psikolog

Tags :
Biro Psikologi Balikpapan
Jasa Konsultasi Psikologi Balikpapan
Jasa Konsultasi
Biro Psikologi Balikpapan

Biro Belvalina Balikpapan