Peran Les Untuk Anak


(Image by emkaeducation.com)

Setiap orang tua selalu menginginkan yang terbaik baik masa depan anaknya. Tidak ingin anak-anak mereka mengalami kegagalan terutama dalam proses belajar. Terlebih anak tumbuh dengan kemampuan yang berbeda-beda meskipun dalam satu keluarga. Untuk mengatasi hal ini biasanya orang tua melakukan bimbingan belajar bagi anak-anak diluar jam sekolah. Apalagi saat ini persaingan dalam akademik cukup ketat. HIngga orang tua berlomba-lomba untuk memacu prestasi anak mereka dengan menggunakan berbagai macam cara diantara menyertakan anak apa les tambahan diluar jam sekolah. Menjamurnya lembaga pendidikan non formal yang membuka kelas bimbingan belajar dengan berbagai metode yang meyakinkan peserta menjadi lebih berprestasi dengan mengikuti les dilembaga mereka menjadi salah satu daya tarik untuk orang tua memilih lembaga tersebut.

Namun yang menjadi pertanyaan adalah apakah dengan mengikuti les dapat menjamin anak mereka berprestasi dibidang akademik atau tidak? Karena selain dibidang akademik juga terdapat les yang berhubungan dengan minat bakat anak seperti music, menari, menggambar atau menari bahkan sampai pada les robotika. Selain itu pertanyaan yang muncul sudah perlu kah anak mengikuti les yang begitu banyaknya? Menyikapi hal ini sebaiknya orang perlu dengan jeli memahami sejauh mana kemampuan internal yang dimiliki oleh anak-anak mereka tanpa perlu membandingkan dengan anak orang lain. Karena perlu dipahami dan digaris bawahi bagi orang tua bahwa kemampuan setiap anak berbeda dengan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Sebagai orang tua perlu untuk memotivasi anak melakukan yang terbaik dengan belajar. Banyaknya pelajaran dengan bobot yang berbeda sudah membuat anak merasa tertekan. Oleh karena itu perlu koordinasi antara orang tua dengan pihak sekolah dalam hal ini guru kelas untuk mamantau hasil belajar anak dikelas. Bila memang dirasa nilai anak belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) disekolah maka sebaiknya orangtua mendiskusikan dengan guru kelas karena nilai KKM antara satu kelas dengan kelas lain pun bisa berbeda-beda.  Memilih tempat les pun disesuaikan  dengan kebutuhan anak dalam belajar dan tenaga pengajar dilembaga tersebut, selain itu harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan yang dimiliki. Jangan tergiur untuk mengikuti les hanya karena kemauan anak, bujukan teman atau karena gengsi semata agar terlihat sibuk. Karena hal itu tidak akan efektif nantinya.

Efek les berlebihan
Saat ini banyak orang tua mengikutkan anaknya les hanya untuk dianggap pintar atau sibuk dengan berbagai kegiatan. Kondisi ini akan semakin memperburuk perkembangan jiwa anak-anak mereka, dimana akan muncul perasaan tertekan yang akhirnya tidak membantu prestasi belajarnya melainkan membuat mereka depresif.  Tanpa disadari orang tua memiliki ambisi tersendiri untuk menjadikan anak-anak mereka yang paling unggul tanpa memahami kemampuan intelektualnya dan karakter anak. Hingga ada kesan orang tua memaksa anak dengan berbagai impian orang tua. Salah satunya membebani  anak dengan kegiatan belajar yang padat selepas sekolah.  Ini membuat anak semakin jenuh dalam belajar, bosan, bahkan prestasi mereka rendah padahal mereka termasuk anak cerdas.  Selain itu dapat membuat anak menjadi pembangkang dan susah diatur dan paling berbahaya bila mempengaruhi kondisi fisik mereka. Anak juga akan kehilangan waktu untuk bermain dan bersosialisasi yang pada masa ini merupakan pembentukan akan kemampuan interaksi mereka.
Pembagian waktu les
Ada beberapa hal  yang harus diperhatikan oleh orang tua sebelum mengikutkan anak mereka dengan les, diataranya :
-         Tentukan mata pelajaran yang akan dileskan
-        Pilih tempat les yang sesuai dengan kebutuhan anak, tenaga pengajar dan kemampuan keuangan.
-         Atur waktu belajar rutin dirumah, tempat les dan kegiatan lainnya.
-         Beri kesempatan anak untuk tetap bermain pada jam-jam yang sudah disepakati.
-      Ajak anak untuk melakukan kegiatan yang sifatnya refreshing agar tidak merasa tertekan dengan kegiatan les.
-  Sering berkomunikasi dengan anak tentang kegiatan yang dilakukan dan Tanya bagaimana perasaan mereka.
-     Jangan hakimi anak apabila medapat nilai jelek namun tanya apa kesulitannya dan bantu untuk menyelesaikannya
-      Bangun rasa percaya diri anak untuk selalu yakin dengan kemampuan yang dimiliki agar tidakmudah menyerah
-       Tanamkan pada anak akan nilai kompetisi yang sehat dalam belajar.
-       Ciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan
-   Sering berkoordinasi dengan guru kelas untuk mengetahui perkembangan belajarnya disekolah.

Oleh : Patria Rahmawaty, S.Psi., M.MPd., Psikolog

Tags :
Biro Psikologi Balikpapan
Jasa Konsultasi Psikologi Balikpapan
Jasa Konsultasi
Biro Psikologi Balikpapan

Biro Belvalina Balikpapan