Peran Orangtua Dalam Mengatasi Anak Kidal




            Tiap anak yang terlahir adalah sebuah karunia. Karena anak membawa kebaikan tidak untuk dirinya sendiri tetapi berlaku untuk orang disekitarnya. Meskipun dalam pertumbuhan dan perkembangannya tidak semua sesuai harapan, seperti anak kidal. Mungkin kita tidak menyadari sedari awal namun sepanjang pertumbuhan fisiknya anak lebih dominan menggunakan tangan kirinya. Respon dalam melakukan sesuatu dengan tangan kiri bahkan aktif dan cepat dalam beraktifitas. Ada banyak pendapat yang muncul seputar anak kidal (lefthands), ada yang mulai dari peran genetika walaupun secara ilmiah belum tentu kebenarannya. Ada juga yang berpendapat karena proses persalinan yang terjadi pada saat lahir. Terlepas dari perbedaan pendapat dari penyebab tersebut, anak kidal juga memiliki keistimewaan tersendiri karena kidal bukan penyakit atau aib.

            Otak manusia terdiri dari dua bagian yaitu otak kanan dan otak kiri. Otak sebelah kiri ( memakain tangan  kanan ) memiliki kemampuan untuk berhitung,/numerik, nalar sistematis yang lebih bagus, kemampuan verbal sepert lisan dan tulis serta perasaan positif. Sedangkan untuk orang yang lebih dominan menggunakan otak kanan ( tangan kiri/kidal) memiliki kemampuan abstrak yang baik, kemampuan spasia (membaca peta)l, penguasaan seni, bahasa, dan ekspresif dalam perasaan). Kemampuan seseorang tidak hanya didominasi oleh salah satu bagian saja namun juga merupakan kombinasi dari keduanya. Meskipun kecenderungan anak terlahir dengan kecenderungan tangan kanan atau tangan kiri. Anak dengan tangan kiri tidak selamanya merupakan anak kidal.

            Harusnya sebagai orang tua hendaknya dapat membantu anak kidal untuk dapat dengan nyaman menerima keadaan dirinya. Berikut beberapa cara untuk mengatasi untuk anak kidal, diantaranya :
  • Pada usia 18 bulan sampai dengan 3 tahun anak sudah mulai terlihat dengan tetap penggunakan tangannya namun akan semakin jelas pada saat usia 5 tahun. Lakukan pengamatan sedini mungkin mengenai penggunaan tangan saat beraktifitas.
  • Apabila anak lebih dominasi menggunakan tangan kiri coba latih selama 1-2 bulan untuk meletakan barang atau benda-benda ditengah agar anak terbiasa menggunakan tangan tangan.
  • Jika hasil pengamatan dan percobaan ternyata anak lebih dominan menggunakan tangan kiri maka jangan paksa untuk mengubah agar mereka menggunakan tangan kanan karena hal tersebut akan menimbulkan kecemasan dalam diri anak.
  • Kecemasan yang dirasakan oleh anak akan membuat rasa percaya diri yang dimilikinya menjadi hilang. Bahkan efek terburuknya anak canggung bahkan gagap dan anak menjadi sulit dalam belajar.
  • Penerimaan positif dari orang tua terhadap kondisi anak dan tidak membandingkan dengan orang lain dapat membantu anak.
  • Hindarkan menegur anak dihadapan orang lain mengenai penggunakan tangan kirinya saat sedang bersosialisasi.
  • Namun untuk kebutuhannya dalam bersosialisasi perlu mengenalkan anak akan penggunaan tangan tangan dan jika anak mampu, orang tua boleh melatih penggunaan tangan kanan apabila anak bersosialisasi dengan orang lain seperti bersalaman menggunakan tangan tangan dan menerima sesuatu dengan tangan kanan. Karena itu bagian dari etika pergaulan sosial/sopan satun.
  • Berilah pujian pada anak apabila  menggunakan aktifitas dengan tangan kanannya.
  • Tanamkan rasa percaya diri anak dengan memberikan dukungan atas tindakan yang dilakukan.
  • Gali potensi anak dengan mengajak untuk mengikuti kegiatan diluar lingkungan keluarga / sekolah agar ia mampu menjadi individu berprestasi dengan kemampuan yang ada.
  • Bila perlu koordinasikan dengan guru disekolah mengenai anak kidal agar mereka lebih siap dan mampu beradaptasi dengan lingkungan yang sebagian besar menggunakan tangan kanan.
Oleh :
Patria Rahmawaty, S.Psi., M.MPd., Psikolog